1. Hati – hati curhat
Kita tahu, naruh hobi banget curhat
tentang apapun. Curhat emang nggak dilarang. Tapi kita perlu juga lihat –
lihat. Siapa orang yang akan kita curhatin. Apa dia pendengar yang baik?? Apa
dia orang yang tepat buat di ajak curhat dan tentu bias dipercaya?? Apa dia
sedang punya banyak waktu?? Kalo nggak, aduh, mendingan nggak usah deh(ini juga
berlaku bagi teman dekat).
Daripada terjadi sesuatu yang nggak
diinginkan dikemudian hari, mungkin nggak terlalu berat tapi sekali-kali masalah
yang kita anggap nggak bisa kita pecahin itu kita pendam saja. Siapa tahu suatu
hari timbul inspirasi, dapat jalan keluar lebih bagus. Ini juga melatih kita
untuk keputusan sendiri tanpa campur tangan orang lain.
2. BENER-BENER TEPAT
Jangan deh, semua rahasia yang kita
punyai semuanya dikeluarin. Ada baiknya kita simpan untuk “kisah-kasih” kita
sendiri. Kalo ada rahasia besar dan kita nggak kuat memendam sendiri, bolehlah
ngomong ke orang-orang yang paling tepat ingat, kalo hati kita nggak yakin atau
kita belum begitu mengenal orang yang kita ajak bicara, bias jadi jadi suatu
hari dia akan maafin kita untuk rencanana yang bikin kita Cuma mengelus dada
menahan perih karena merasa dikhianati.
3. INTROSPEKSI
Meskipun kita merasa diri nggak
melakukan perbuatan apapun, kita harus melihat diri sendiri mungkin kita kurang
tegas, mungkin kita nggak punya pendirian. Mungkin kita terlalu merasa ini atau
itu. Dengan begitu, kita akan lebih merasa tenang menghadapi masalah yang lebih
kejam. Tapi, jangan cenderung bersikap menghakimi. Baik untuk mereka, para
calon sahabat kita dan terlebih diri kita sendiri. Ingat, setiap orang itu
memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Nggak seluruhnya kejam seperti temen
yang lu benci didunia ini.
Yah, slowly
but sure, try to think positive dan berilah kesempatan kedua untuk
menemukan sahabat yang bener-bener sejati. Bisa jadi, sahabat sejati adalah
sanubari yang selalu ngasih pertimbangan untuk langkah selanjutnya.